Perpustakaan Ibnul Qoyyim Putra

Perpustakaan Ibnul Qoyyim Putra
Logo Perpustakaan

Perpustakaan

Surganya para pecinta buku, tempat menambah wawasan, membuka jendela dunia, tempat berbagi pengalaman, dan tempat having fun.

Dengan blog ini, kami mencoba berbagi pengetahuan dan pengalaman-pengalaman menarik yang kami alami di perpustakaan.

So, read it and find it out!! :D

Minggu, 23 Maret 2014

Ibadah Dalam Islam

MAKALAH
IBADAH DALAM ISLAM







Makalah ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah
Ibadah dan Akhlak oleh

MUHAMMAD BAGUS ARIF
12521218




JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2013














IBADAH DALAM ISLAM
I.              Pengertian dan Dasar
$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur žwÎ) Èbrßç7÷èuÏ9 ÇÎÏÈ  
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”. (Adz-Dzariyat :56)

Secara etimologi ibadah (عبادة) berasal dari kata ‘abada (عبد) yang berarti menyembah (kata kerja), abdi, budak, anak buah. Jadi orang yang melakukan bentuk ibadah membutuhkan tuan atau pemilik dirinya karena seorang abdi harus patuh dan taat pada tuannya. Apabila abdi tersebut melanggar perintah tuannya maka dia akan mendapat hukuman dari tuannya tersebut.
Beberapa ‘Ulama Islam memberikan pendapat-pendapat tentang definisi dari kata ibadah. Berkata Syaikh Islam ; “Ibadah adalah taat kepada Allah yang berkesusaian dengan apa-apa yang diperintahkan Allah berdasarkan yang diajarkan Rasul”.
Berkata pula ; “ Ibadah : Sebutan untuk segala sesuatu yangmana dicintai dan diridhoi Allah mencakup perkataan, perbuatan yang nampak maupun yang tersembunyi (batin)”.
Berkata Ibnu Qoyyim Al-Jauzi :” Cangkupan ibadah meliputi 15 qoidah (aturan)”. Maksud perkataan baliau adalah bahwa ibadah terbagi atas ibadah hati, lisan dan jasmani. Hukum-hukumnya terdiri dari 5 hal yaitu; wajib, sunnah, haram, makruh, mubah. Dan dari lima tersebut masuk didalamnya hati, lisan dan jasmani.
Berkata Al-Qurtubiy ; Dasar Ibadah adalah penyembahan dan perbuatan. Dan disebut kewajiban mutlak atas orang-orang yang ditugaskan untuk ibadah. Dikarenakan mereka berkomitmen dan melakukannya sebagai pelaku penyembah Allah Ta’ala. Dan makna ayat diatas : Sesungguhnya Allah Ta’ala memberi kabar bahwa Dia tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembahnya, maka ini adalah hikmah dari penciptaan mereka.
Berkata Ibnu Katsir ; Ibadah adalah menaati Allah dengan melakukan yang diperintahkan dan meninggalkan yang tabu (dilarang). Dan inilah hakikat agama Islam, karena makna Islam adalah menyerahkan diri kepada Allah Ta’ala, mencakup kepenurutan, perendahan diri dan tunduk.
Berkata pula dalam tafsir ayat ini, makna ayat adalah; sesungguhnya Allah menciptakan ciptaan hanya untuk menyembah Dia seorang dan tiada sekutu bagi-Nya. Barangsiapa menaati-Nya imbalannya adalah sebaik-baiknya imbalan, dan barangsiapa bermaksiat kepada-Nya maka adzabnya adalah sekeras-kerasnya adzab. Dan susungguhnya Dia tidak membutuhkan mereka, tetapi mereka hanyalah miskin dalam keadaan apapun dan Dia-lah yang menciptakan mereka dan memberi rezeki mereka.
Berkata Ali bin Abi Thalib r.a. tentang ayat ini; “kecuali hanya Aku menyuruh mereka agar menyembah-Ku dan menyerukan mereka ibadah kepada-Ku”. Berkata mujahid ;”Kecuali Aku hanya memerintah mereka dan melarang mereka”.
Dari pendapat ‘ulama-‘ulama diatas dapat diketahui bahwa ibadah adalah sebutan untuk semua ucapan, sikap dan perbuatan baik hati, lisan ataupun jasmani dengan kerendahan diri, penyerahan diri dan tunduk yang dilakukan atas perintah Allah Ta’ala yang didasarkan dari apa-apa yang diajarkan Rasul s.a.w.
Ibadah merupakan salah satu hak Allah. Tidak ada yang berhak menerima ibadah makhluk melainkan Zat Yang Maha Agung yaitu Allah Ta’ala. Didalam Al-Qur’an terdapat 274 kata yang diturunkan dari kata ‘abada. Di antaranya ada yang bermakna beribadah kepada selain Allah, antara lain kepada tagut (al-Maidah : 60), kepada setan (Maryam : 44).
II.           Ruang Lingkup Ibadah
Dari definisi ibadah bahwa ibadah adalah sebutan bagi semua ucapan, sikap dan perbuatan yang dicintai Allah dan diridhoi-Nya. Dari sini berarti ruang lingkup ibadah mencakup segala sesuatu dari kita bangun tidur di pagi hari sampai kita kembali tidur di malam hari dan termasuk kegiatan tidur tersebut selama apa yang dilakukan sesuai dengan yang diperintahkan Allah dan sunnah Nabi Muhammad s.a.w. Ibadah diperuntukkan bagi umat muslim yang telah baligh.
Secara lebih spesifik didalam hadits dan Qur’an disebutkan tentang ibadah yaitu ;
قال رسول الله صلى الله عليه وسلام : (( بني الإسلام على خمس : شهادة أن لا إله إلا الله و أن محمدا رسول الله , وإقام الصلاة , و إيتاء الزكاة , والحج , و صوم رمضان ))
Rasulullah s.a.w. bersabda ; Islam dibangun atas lima perkara, bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan Nabi Muhammad s.a.w. adalah utusan Allah, mendirikan sholat, membayar zakat, berhaji, dan puasa romadhon. (HR. Bukhari)
* }§øŠ©9 §ŽÉ9ø9$# br& (#q9uqè? öNä3ydqã_ãr Ÿ@t6Ï% É-ÎŽô³yJø9$# É>̍øóyJø9$#ur £`Å3»s9ur §ŽÉ9ø9$# ô`tB z`tB#uä «!$$Î/ ÏQöquø9$#ur ̍ÅzFy$# Ïpx6Í´¯»n=yJø9$#ur É=»tGÅ3ø9$#ur z`¿ÍhÎ;¨Z9$#ur tA#uäur tA$yJø9$# 4n?tã ¾ÏmÎm6ãm ÍrsŒ 4n1öà)ø9$# 4yJ»tGuŠø9$#ur tûüÅ3»|¡yJø9$#ur tûøó$#ur È@Î6¡¡9$# tû,Î#ͬ!$¡¡9$#ur Îûur ÅU$s%Ìh9$# uQ$s%r&ur no4qn=¢Á9$# tA#uäur no4qŸ2¨9$# šcqèùqßJø9$#ur öNÏdÏôgyèÎ/ #sŒÎ) (#rßyg»tã ( tûïÎŽÉ9»¢Á9$#ur Îû Ïä!$yù't7ø9$# Ïä!#§ŽœØ9$#ur tûüÏnur Ĩù't7ø9$# 3 y7Í´¯»s9'ré& tûïÏ%©!$# (#qè%y|¹ ( y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd tbqà)­GßJø9$# ÇÊÐÐÈ  
177. bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.(Al Baqarah : 177)
Ada berbagai bentuk dan macam ibadah, namun ada beberapa bentuk ibadah yang diajarkan tata caranya dan ditekankan untuk dilakukan, diantaranya :
a.      Thaharah
Thaharah secara etimologi berarti bersih dan jauh dari kotoran-kotoran, baik kasat mata maupun yang tidak kasat mata seperti aib dan dosa. Sedangkan secara terminologis syara’ adalah bersih atau suci dari najis baik najis faktual semisal tinja maupun najis secara hukmi, yaitu hadats.                                                        
$pkšr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä #sŒÎ) óOçFôJè% n<Î) Ío4qn=¢Á9$# (#qè=Å¡øî$$sù öNä3ydqã_ãr öNä3tƒÏ÷ƒr&ur n<Î) È,Ïù#tyJø9$# (#qßs|¡øB$#ur öNä3ÅrâäãÎ/ öNà6n=ã_ör&ur n<Î) Èû÷üt6÷ès3ø9$# 4 bÎ)ur öNçGZä. $Y6ãZã_ (#r㍣g©Û$$sù 4 bÎ)ur NçGYä. #ÓyÌó£D ÷rr& 4n?tã @xÿy ÷rr& uä!%y` Ótnr& Nä3YÏiB z`ÏiB ÅÝͬ!$tóø9$# ÷rr& ãMçGó¡yJ»s9 uä!$|¡ÏiY9$# öNn=sù (#rßÅgrB [ä!$tB (#qßJ£JutFsù #YÏè|¹ $Y6ÍhŠsÛ (#qßs|¡øB$$sù öNà6Ïdqã_âqÎ/ Nä3ƒÏ÷ƒr&ur çm÷YÏiB 4 $tB ߃̍ムª!$# Ÿ@yèôfuŠÏ9 Nà6øn=tæ ô`ÏiB 8ltym `Å3»s9ur ߃̍ムöNä.tÎdgsÜãŠÏ9 §NÏGãŠÏ9ur ¼çmtGyJ÷èÏR öNä3øn=tæ öNà6¯=yès9 šcrãä3ô±n@ ÇÏÈ  
(6.) Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit1 atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh2 perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.
b.      Sholat
Shalat menurut etimologi adalah do’a, sedangkan menurut terminology syara’ adalah sekumpulan ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
ôs% yxn=øùr& tbqãZÏB÷sßJø9$# ÇÊÈ   tûïÏ%©!$# öNèd Îû öNÍkÍEŸx|¹ tbqãèϱ»yz ÇËÈ  

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,(Al-Mu’minun : 1-2)





_________________
1] Maksudnya: sakit yang tidak boleh kena air.
2] Artinya: menyentuh. menurut jumhur Ialah: menyentuh sedang sebagian mufassirin Ialah: menyetubuhi.

c.       Zakat
Zakat secara etimologi dapat diartikan berkembang dan berkah, selain itu zakat dapat diartikan mensucikan. Secara terminologis syar’a berarti sesuatu yang dikeluarkan atas nama harta atau badan dengan mekanisme tertentu. Zakat yang wajib adalah zakat fitrah dan zakat maal.
õè{ ô`ÏB öNÏlÎ;ºuqøBr& Zps%y|¹ öNèdãÎdgsÜè? NÍkŽÏj.tè?ur $pkÍ5 Èe@|¹ur öNÎgøn=tæ ( ¨bÎ) y7s?4qn=|¹ Ö`s3y öNçl°; 3 ª!$#ur ììÏJy íOŠÎ=tæ ÇÊÉÌÈ                                                                                                                 
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan3 dan mensucikan4 mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.(At-Taubah : 103)

d.      Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan terdiri dari dua kata; Puasa dan Ramadhan. Puasa secara bahasa diartikan menahan secara mutlak, naik dari makan, minum, bersetubuh, ataupun yang lainnya. Sedangkan kata kedua yaitu Ramadhan yang berasal dari kata Ar-Ramadh yaitu batu yang panas karena panas teriknya matahari.
Puasa menurut istilah ulama fiqh adalah menahan diri dari segala yang membatalkan sehari penuh mulai dari terbit fajar shadiq hingga terbenam matahari dengan syarat-syarat tertentu dan niat.
________________
3] Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda
4] Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.
$ygƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)­Gs? ÇÊÑÌÈ   $YB$­ƒr& ;NºyŠrß÷è¨B 4 `yJsù šc%x. Nä3ZÏB $³ÒƒÍ£D ÷rr& 4n?tã 9xÿy ×o£Ïèsù ô`ÏiB BQ$­ƒr& tyzé& 4 n?tãur šúïÏ%©!$# ¼çmtRqà)ÏÜム×ptƒôÏù ãP$yèsÛ &ûüÅ3ó¡ÏB ( `yJsù tí§qsÜs? #ZŽöyz uqßgsù ׎öyz ¼ã&©! 4 br&ur (#qãBqÝÁs? ׎öyz öNà6©9 ( bÎ) óOçFZä. tbqßJn=÷ès? ÇÊÑÍÈ  
183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa 184. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi Makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.(Al-Baqarah : 183-184)

e.       Haji
Haji menurut bahasa berarti pergi menuju sesuatu yang diagungkan. Sedangkan menurut terminologi haji adalah pergi menuju Baitul Haram untuk menunaikan aktivitas tertentu pada waktu tertentu. Kewajiban haji diperuntukan bagi umat muslim yang sanggup melaksanakannya
ÏmŠÏù 7M»tƒ#uä ×M»uZÉit/ ãP$s)¨B zOŠÏdºtö/Î) ( `tBur ¼ã&s#yzyŠ tb%x. $YYÏB#uä 3 ¬!ur n?tã Ĩ$¨Z9$# kÏm ÏMøt7ø9$# Ç`tB tí$sÜtGó$# Ïmøs9Î) WxÎ6y 4 `tBur txÿx. ¨bÎ*sù ©!$# ;ÓÍ_xî Ç`tã tûüÏJn=»yèø9$# ÇÒÐÈ  
97. padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim5; Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah6. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.(Ali Imran : 97)
Dalam pelaksanan ibadah Allah tidak ingin mempersulit hamba-Nya. Allah mempermudah hamba-Nya beribadah tetapi tidak ingin dipermudah. Keringanan dari Allah ini disebut rukhsoh, yaitu keringanan dalam beribadah yang diberikan Allah Ta’ala dikarenakan sesuatu yang syar’i dan sesuai dengan ajaran Rasul s.a.w.

III.        Prinsip-prinsip Ibadah
·           Ibadah sesuai perintah Allah Ta’ala dan sunnah Nabi Muhammad s.a.w.
·           Ibadah dilakukan atas rasa penyerahan diri, tunduk, taat, dan patuh kepada Allah Ta’ala.
·           Beribadah seperti dapat melihat Allah Ta’ala, apabila tidak bisa melihat-Nya, maka ketahui bahwasanya Dia melihatmu. (Al-Hadits)
·            Tidak berlebihan dan tidak mengurangi dalam ibadah.
·           Perilaku ibadah didasarkan pada qoidah wajib, sunnah, halal, haram, makruh, mubah

____________
5] Ialah: tempat Nabi Ibrahim a.s. berdiri membangun Ka'bah.
6] Yaitu: orang yang sanggup mendapatkan perbekalan dan alat-alat pengangkutan serta sehat jasmani dan perjalananpun aman.

·           Tidak lalai dalam ibadah
×@÷ƒuqsù šú,Íj#|ÁßJù=Ïj9 ÇÍÈ   tûïÏ%©!$# öNèd `tã öNÍkÍEŸx|¹ tbqèd$y ÇÎÈ   tûïÏ%©!$# öNèd šcrâä!#tãƒ ÇÏÈ   tbqãèuZôJtƒur tbqãã$yJø9$# ÇÐÈ  
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,6. orang-orang yang berbuat riya7,7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna8.(Al-Ma’uun :4-7)
·           Ibadah diwajibkan kepada seluruh umat manusia tidak terbatas tempat, ras, suku, dan perilaku.
Dalam beribadah, terdapat dua syarat yang harus dipenuhi, yakni;
1.      Ikhlas, yakni semata-mata karena Allah
ö@è% þÎoTÎ) ßNöÏBé& ÷br& yç7ôãr& ©!$# $TÁÎ=øƒèC çm©9 tûïÏe$!$# ÇÊÊÈ   ßNöÏBé&ur ÷bL{ tbqä.r& tA¨rr& tûüÏHÍ>ó¡ßJø9$# ÇÊËÈ    
(11.) Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.(12.) dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah diri".(Az-Zumar 11-12)
2.      Sah, maksudnya amal yang dilaukan itu sesuai dengan kehendak syara’
ö@è% !$yJ¯RÎ) O$tRr& ׎|³o0 ö/ä3è=÷WÏiB #Óyrqム¥n<Î) !$yJ¯Rr& öNä3ßg»s9Î) ×m»s9Î) ÓÏnºur ( `yJsù tb%x. (#qã_ötƒ uä!$s)Ï9 ¾ÏmÎn/u ö@yJ÷èuù=sù WxuKtã $[sÎ=»|¹ Ÿwur õ8ÎŽô³ç ÍoyŠ$t7ÏèÎ/ ÿ¾ÏmÎn/u #Jtnr& ÇÊÊÉÈ  





_______________
7] Riya ialah melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari keridhaan Allah akan tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran di masyarakat.
8] Sebagian mufassirin mengartikan: enggan membayar zakat.
(110.) Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".( Al Kahfi ;110 )

IV.        Urgensi Ibadah
·                     Bentuk komunikasi, pengabdian, syukur dan ketaatan hamba kepada tuannya (Allah)
·                     Ibadah adalah pembangun Agama (al hadits)
·                     Memunculkan semangat keadilan, pembinaan akhlak, dan penempaan naluri
·                     Mensucikan yang kita miliki (zakat dan taharah)
·                     Mengekang diri dari hawa nafsu dan menundukkannya (puasa)
·                     Meningkatkan nilai spiritual dan memahami perjuangan Nabi Muhammad s.a.w. dengan ibadah haji.
·                     Mencegah kriminalitas dan kekacauan karena ibadah mencegah kemunkaran.
·                     Menciptakan kehidupan yang damai, aman, tentram.





V.           Referensi

Abdurrhman bin Hasan. 2006. Fathul Majid. Lebanon. Dar Al-Akida
Azzam, Abdul Aziz Muhammad. 2009 . Fiqh Ibadah . Jakarta. Amzah
Departemen Agama. 2004. Al-Qur’an dan Tafsirnya. Jakarta. Duta Grafika
DPPAI UII. 2008. ISLAMUNA :Bimbingan Shalat dan Ibadah Praktis. Yogyakarta.
Imam Bukhori. 2004. Shahih Bukhori. Makkah. Nizar Musthofa Baz





                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           




Tidak ada komentar:

Posting Komentar